5 Kesalahan Fatal Produsen Batu Alam Saat Pasang Iklan di Google (Dan Cara Memperbaikinya)

5 Kesalahan Fatal Produsen Batu Alam Saat Pasang Iklan di Google

Kesalahan yang Sering Terjadi Saat Menjalankan Iklan Google

Banyak produsen batu alam gagal memaksimalkan potensi Google Ads karena kurang memahami cara kerja platform ini. Berdasarkan riset PopJasa (2025), penyebab terbesar kegagalan kampanye adalah pemborosan anggaran akibat strategi bidding dan targeting yang salah. Produsen sering hanya menyalakan iklan tanpa strategi konversi, sehingga budget cepat habis namun tidak menghasilkan prospek nyata.

Selain itu, kesalahan umum lainnya adalah menggunakan kata kunci yang terlalu umum (broad match keywords) seperti “jual batu alam” tanpa negative keyword, menyebabkan iklan tampil pada pencarian yang tidak relevan. Hasilnya, cost per click (CPC) meningkat tanpa diikuti ROI (Return on Investment) yang sepadan.


Kesalahan #1: Targeting Audiens yang Tidak Tepat

Banyak produsen masih menargetkan audiens secara luas tanpa mempertimbangkan lokasi proyek potensial. Google Ads justru efektif jika digunakan dengan segmentasi geografis dan demografis yang presisi. Studi ServiceTitan (2025) memperlihatkan bahwa kampanye berbasis lokasi meningkatkan peluang konversi hingga 37% dalam sektor konstruksi.

Solusinya, gunakan fitur geo-targeting untuk menampilkan iklan hanya di area proyek besar atau kota yang memiliki permintaan tinggi akan bahan bangunan. Tambahkan custom intent audiences untuk menyasar kontraktor, desainer interior, atau manajer proyek yang aktif mencari pemasok bahan bangunan.


Kesalahan #2: Tidak Memahami Struktur Campaign dengan Benar

Kesalahan lainnya adalah mencampurkan berbagai jenis produk dalam satu ad group. Akibatnya, sistem tidak tahu mana iklan yang paling relevan dengan pencarian pengguna. Riset Findable Digital Marketing (2025) menunjukkan bahwa kampanye dengan struktur jelas dan landing page spesifik meningkatkan skor kualitas (Ad Quality Score) hingga 45%.

Solusi efektifnya adalah memisahkan setiap produk batu alam dalam kampanye berbeda, lengkap dengan keyword unik dan halaman arahan khusus. Misalnya, buatkan ad group terpisah untuk “batu andesit”, “batu candi,” dan “batu granit”.


Kesalahan #3: Abaikan Negative Keywords

Menurut PopJasa (2025), banyak pelaku industri lupa menambahkan negative keywords, seperti “gratis,” “DIY,” atau “bekas,” sehingga iklan muncul pada pencarian yang tidak relevan. Ini menjadi penyebab utama CPC membengkak dan CTR menurun.

Untuk memperbaikinya, buat daftar negative keywords yang disesuaikan dengan konteks industri batu alam. Misalnya, tambahkan “murah” atau “ornamen kecil” jika target pasar Anda adalah proyek skala besar. Gunakan fitur “Search Terms Report” untuk terus memperbarui daftar ini seiring waktu.


Kesalahan #4: Tidak Memantau Performa Iklan

Kesalahan fatal lain adalah tidak melakukan analisis berkala terhadap performa iklan. Pemantauan manual tanpa membaca metrik seperti CTR, Conversion Rate, dan Quality Score akan membuat keputusan menjadi spekulatif. Berdasarkan riset PopJasa (2025)monitoring performa iklan dan A/B testing merupakan faktor kritis yang membedakan kampanye sukses dari yang gagal.

Solusi terbaik adalah mengaktifkan fitur otomatisasi AI di Google Ads seperti Smart Bidding dan Responsive Ads Testing. Teknologi ini membantu mengoptimalkan anggaran dan menyesuaikan pesan berdasarkan perilaku prospek secara real-time.


Kesalahan #5: Mengabaikan Konten Visual dan Testimoni Proyek

Iklan Google bukan hanya soal teks dan kata kunci. Banyak produsen lupa bahwa pembeli proyek besar ingin melihat bukti nyata hasil pemasangan batu. Riset dari HDM Agency (2025) menunjukkan bahwa menampilkan iklan visual dengan testimonial proyek meningkatkan konversi hingga 52%.

Solusinya adalah menggunakan Display Ads dan YouTube Ads untuk menampilkan video singkat instalasi batu alam, testimoni klien besar, dan proses produksi. Visual autentik memperkuat kepercayaan dan menjadikan produsen terlihat kredibel di mata calon pembeli profesional.


Model Marketing yang Efektif untuk Produsen Batu Alam

Untuk memperbaiki kesalahan tersebut, produsen dapat menerapkan model pemasaran berikut:

Model MarketingDeskripsi SingkatDampak Utama
Performance Max CampaignMenggabungkan Search, Display, dan YouTube dengan otomatisasi AI.Optimasi multi-kanal yang lebih efisien.
Geo-targeted CampaignsFokus area proyek potensial dengan bidding dinamis.Menekan CPC dan meningkatkan relevansi iklan.
Retargeting FunnelIklan tindak lanjut bagi pengunjung situs yang belum berkonversi.Peningkatan rasio penjualan hingga 30%.
Lead Magnet StrategyMenawarkan katalog atau e-book spesifikasi batu.Mengumpulkan data prospek berkualitas tinggi.

Dengan model tersebut, produsen dapat memperbaiki kesalahan umum dan mengubah kampanye iklan menjadi aset penjualan jangka panjang.


Kesimpulan: Optimasi Google Ads Bukan Sekadar Klik

Kesuksesan iklan Google untuk produsen batu alam bergantung pada pemahaman mendalam terhadap perilaku pasar, bukan sekadar membayar klik. Lima kesalahan yang dibahas di atas merupakan penghalang utama dalam membangun efisiensi kampanye.

Dengan memperbaiki strategi targeting, struktur kampanye, optimasi kata kunci, serta menonjolkan visual proyek nyata, produsen batu alam dapat meningkatkan performa iklan dan mengubah Google Ads menjadi mesin pendapatan yang berkelanjutan, bukan sekadar pengeluaran iklan semata.